Seri Kebesaran Nabi Muhammad (saw) Volume - 5
Mawlana Syekh Muhammad Hisyam Kabbani qs
3 April 2012 Lefke, Siprus
Suhbah Setelah Zhuhr sholat
A`udzu
billahi min ash-Shaytaani 'r-rajiim. Bismillahi 'r-Rahmaani 'r-Rahiim.
Nawaitu 'l-arba`iin, nawaitu 'l-`itikaaf, nawaitu 'l-khalwah, nawaitu
'l-`uzlah, nawaitu 'r-riyaadah, nawaitu 's-suluuk, lillahi ta`ala fii
haadza 'l-masjid.
أطيعوا الله وأطيعوا الرسول وأولي الأمر منكم
Ati`uullaha wa ati`uu 'r-Rasuula wa uuli 'l-amri minkum.
Taatilah Allah, taatilah Rasul-Nya, dan taatilah para ulil amri di antara kalian. (4:59)
Aku
membuka buku ini karena saya mendengar Mawlana Syaikh Nazim qs
mengatakan berulang kali bahwa ia berharap bahwa seluruh ulama dunia
akan berbicara tentang kebesaran Sayyidina Muhammad (saw), bagaimana ia
berbeda dari orang lain dan beliau dihormati oleh Allah (swt) dan
malaikat-Nya. Jadi saya membawa buku ini untuk menyebutkan sesuatu
tentang kebesaran Sayyidina Muhammad (saw) dan bagaimana hingga hari ini
banyak Ulama dan Awliyaullah di seluruh dunia menghormati dan mencintai
Nabi saw, dan mendorong para pengikutnya untuk memberikan lebih banyak
cinta dan lebih banyak penghormatan kepada Nabi Muhammad (saw).
Dan
saya hanya mengatakan hal ini karena saya berbicara atas perintah
Mawlana Syaikh Nazim qs dan meminta izin dari Syaikh Mehmet qs, yang
adalah wakil dari Mawlana Syaikh Nazim Adil Haqqani qs.
Saya
akan mulai dengan menyebutkan satu hadits yang menekankan pentingnya
kecintaan kepada Nabi (saw). Suatu kali seorang Badui datang kepada Nabi
(saw), sedangkan pada waktu itu Nabi saw berada di mimbar memberikan
khutbah Jum'at. Dan Badui itu datang ke pintu masjid dan berkata, "Yaa
Muhammad!" Anda tahu suku Badui, orang gurun terkadang kasar dalam cara
mereka berbicara, hidup mereka sulit dan mereka langsung berbicara, jadi
badui itu mengatakan, "Yaa Muhammad!" dia tidak mengatakan, "Yaa
RasuluLlah!".
Nabi
(saw) sedang kutbah Jumat dan tidak menjawab. Lalu badui itu bertanya
untuk kedua kalinya, "Yaa Muhammad! Kapan Hari Kiamat tiba". Nabi (saw)
tetap tidak menjawab, karena diluar dari adab kepada Allah (swt) ketika
sedang Kutbah Jumat untuk menjawab. Kemudian Badui itu bertanya ketiga
kalinya, "Kapankah Hari Kiamat tiba?" Kemudian Malaikat Jibril (as)
datang kepada Nabi (saw) dan berkata, "Jawab dia," begitu Nabi (saw)
menjawab dan bertanya kepada Badui itu,"Apa yang telah kau siapkan untuk
itu menyongsong kiamat yang merupakan perjalanan panjang itu? "
Hidup
ini adalah sebuah perjalanan, Anda bisa hidup selama sepuluh tahun,
lima puluh tahun atau bahakan seratus tahun, tetapi apa yang telah
kalian siapkan untuk perjalanan itu? Hal ini tidak mudah.
Dalam
hadis lain, ketika Nabi (saw) bertanya kepada sahabat (ra), "Siapakah
seseorang yang bangkrut dan miskin yang tidak memilki apapun?" Para
sahabat (ra) berkata, "Orang yang tidak memiliki uang." Nabi (saw )
mengatakan, "Bukan itu, dia adalah orang yang tidak memiliki amal` maka
dia adalah orang yang miskin yag bangkrut. "Dan mereka berkata," Bahkan
jika dia telah berpuasa dan salat? Nabi saw menjawab " Ya, bahkan jika
ia berpuasa dan salat. "
Nabi
(saw) berkata,"Apakah Anda tahu siapa muflis (seseorang yang bangkrut)?
Para muflis dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat
padahal dia salat, berdoa, berpuasa, dan memberikan zakat. Namun,
bersama dengan semua ini, ia banyak gibah, melecehkan orang lain dan
memfitnah orang, dia makan kekayaan dari orang ini dan melawan hukum
Allah dengan menumpahkan darah orang tersebut. Maka orang-orang yang
dizalimi itu akan mengambil dari perbuatan baiknya. Namun, jika
perbuatan baiknya habis dan tidak mencukupi, maka dosa-dosa mereka akan
diletakkan di atasnya dan ia akan dilemparkan ke neraka. (Hadist Muslim)
Jadi
mengapa kita menjadi bangkrut?. Karena banyak kejadian yang terjadi
dalam hidup kita, dan bukannya kita menyembunyikan aib mereka, malah
kita mengekspos aib dan keburukan mereka. Kita mungkin mendengar sesuatu
dan mungkin itu salah, tapi kalian menyebarkan keburukan orang itu yang
menyebabkan kehormatan pria atau wanita itu jatuh. Jadi Nabi (saw)
mengajarkan kita untuk selalu memiliki niat baik, pikiran baik, dan
untuk melihat lebih pada sisi positif seseorang dan bukan pada sisi
negatifnya. Jika orang lain memiliki kesalahan, maka lihatlah pada
kebaikan dia, atai sisi positifnya saja dan jika ia melakukan kesalahan,
maka sembunyikan, tutupi kesalahannya dan jangan mengeksposnya.
Jadi
Nabi (saw) bertanya kepada Badui itu, "Wahai orang Arab! Apakah Anda
salat dan berpuasa? Apakah Anda tidak menyebarkan gosip palsu dan
memfitnah orang? Apakah Anda mempersiapkan diri untuk menjadi orang baik
dan menyenangkan orang lain? Apakah Anda menghisab dan memeriksa dirimu
sendiri sebelum memperhatian kesalahan orang lain? "
Mari
kita memeriksa diri kita sendiri sebelum kita memeriksa orang lain,
lihatlah diri kita dahulu apakah di jalan yang benar atau jalan yang
salah. Alhamdulillah, kita berada di jalan yang benar jalannyai Mawlana
Syaikh Nazim qs dan kami hanya mengikutinya, semoga Allah (swt)
mendukungnya dan memberinya kesehatan dan menaikkan kehormatannya dan
menunjukkan kekuasaannya di depan Nabi (saw)!
Tapi
itu tidak berarti kita harus menahan diri dari apa yang harus
dikatakan, bukan dengan cara mengeluh dan menempatkan dan menyalahkan
seseorang, melainkan marilah memberikan nasihat dengan cara yang baik.
Jadi mari kita mengaudit diri kita sendiri sebelum kita mengeluh tentang
keburukan saudara-saudara kita. Itu berlaku untuk kita semua, bagi Anda
dan saya.
Hanya
ada satu yang sempurna, yaitu Nabi (saw)! Allah (swt) telah melindungi
Sayyidina Muhammad (saw) dan semua nabi lainnya, karena mereka adalah ma
`sum, sempurna. Meskipun saudara-saudaranya Sayyidina Nabi Yusuf (as)
yang juga nabi membuang dia kedalam sumur, tetap saja mereka adalah
masum, mereka melakukan tindakan-tindakan itu untuk menunjukkan
kebesaran Sayyidina Yusuf (as). Begitu pula para sahabat (ra), kita
tidak berbicara buruk kepada para sahabat, kepada para Shuyukh (Syaikh)
besar, yaitu dengan menghormati mereka dengan cara menghormati pengikut
mereka, kita juga harus saling menghormati satu sama lain. Untuk
mencintai Mawlana Syekh Nazim qs adalah mudah, tetapi kita juga harus
saling mencintai sesama murid. Sehingga dari hadits seseorang Arab yang
datang dari gurun ini adalah hal yang penting.
Nabi
(saw) bertanya kepadanya, "Apa yang telah kau siapkan?" Dia tidak
menyiapkan apa-apa, dan badui itu mengatakan, "Aku mencintaimu, yaa
Rasuulullah!" Adalah Kata "cinta" dalam bahasa Arab "hubb." Banyak orang
berbicara tentang hubb, mereka berkata, "Cinta, cinta, cinta" Anda
mungkin mencintai seorang gadis lebih dari kalian mencintai ayah dan
ibumu. Apakah itu disebut cinta? Di mana cinta kalian kepada ayahmu dan
ibumu? Atau Anda mungkin mencintai anakmu lebih dari kalian mencintai
diri sendiri, apakah ini adalah cinta sejati?
Hubb
terdiri dari dua huruf, "haa," yang mewakili "hayaat," kehidupan dan
keindahan hidup dalam mencintai Allah (swt) dan Nabi-Nya (saw) dan
sahabat (ra). "Baa" mewakili "baqa", yang berarti abadi, karena itu,
"hubb" juga berarti "hidup" dan "keberadaan yang tidak pernah hilang
(abadi)." "Selalu Ada." Ketika Anda mencapai `fanaa, keadaan pemusnahan
diri kalian di Hadirat Ilahi Allah ( swt), fana kepada Nabi (saw) dan
fana kedalam Syaikh kalian, maka hal inilah yang akan membawa kalian
sampai kepada maqom baqa. Ketika Anda meniadakan dirimu, maka Syaikhmu
akan membawa kalian ke kehidupan nyata dan membuat Anda bercahaya
bagaikan lampu sorot, sebuah magnet yang akan menarik banyak orang.
Itulah hubb: fanaa `dan baqa.
Bila
Anda mencintai seseorang, maka kalian meniadakan diri kalian atau
bersatu kedalam diri mereka yang kalian cintai bahkan jika ia menendang
dan mengusirmu keluar dari pintunya, maka masuklah dan datang lagi
melalui jendelanya. Grandsyekh (qs) mengatakan berulang kali, "Jika saya
menendang dan mengusirmu dari pintuku, maka masuklah dan datang melalui
jendela. Jika saya mengusirmu jendela, maka masuklah dari atap! "
Janganlah
kalian memiliki perasaan buruk tentang Syaikh mu, yang merupakan
cermin. Ketika Anda melihat di cermin itu maka akan mencerminkan
karakter kalian. Syaikh juga memiliki wakil-wakilnya dan mereka seperti
dia, jadi ketika Anda melihat mereka, Anda melihat karakter Anda
sendiri, bukan karakter wakilnya itu. Itu adalah karakter Anda sendiri
yang Anda lihat di sana.
المؤمن مرآة أخيه
Al-mu'min mirraat akhihi.
Orang beriman adalah cerminan dari saudaranya.
Anda
tidak melihatnya, Anda melihat diri Anda sendiri didalam cermin itu,
sehingga Anda melihat karakter Anda sendiri. Bila Anda melihat karakter
yang baik itu artinya Anda adalah baik, dan jika Anda melihat karakter
buruk maka Anda adalah buruk, dan tidak mungkin itu adalah satu-per
satu, karena Setan mungkin mempermainkan kalian dengan cermin itu untuk
memberikan keburukan tentang orang itu. Oleh karena itu, kita harus
selalu mengatakan "astaghfirullah."(ketika ada pikiran buruk kepada
Syaikh ketika kita didekat Syaikh)
Ketika
Badui itu bertanya, "Kapan hari kiamat tiba?" Nabi (saw) bertanya, "Apa
yang kau mempersiapkan untuk itu? Apakah kau telah mengaudit diri
sendiri. Kami menghitung tujuh belas kategori utama perilaku buruk
ketika kita melihat diri?. Beberapa dari sifat buruk itu adalah
kekikiran, kesombongan, amarah, cinta dunya, dan kalian perlu untuk
menyingkirkan keburukan dirimu itu. Hambatan tersebut berada di depanmu,
namun kalian menklaim mencintai. Sebenarnya, Anda tidak mencintai, kau
memiliki penyakit itu.
Dan
Badui itu berkata dari hati yang tulus, "Aku mencintaimu dengan seluruh
hidupku! Saya memberikan hidup saya kepadamu, Yaa Muhammad. Berapa kali
para sahabat (ra) berkata,"! Saya memberikan hidup saya kepadamu, yaa
Muhammad saw, dan hidup ayah dan ibu saya. Itu adalah cinta sejati!.
Pada saat itu mereka akan mencapai baqa, berada di Hadirat Ilahi, tidak
pernah menghilang. Jadi bukti cinta kepada Nabi (saw) adalah dengan
mencintai Awliyaullah dan bersama Wali-Wali Allah, dan kami ingin
menjelaskan dan membangun pemahaman tentang hal ini dalam serangkaian
pembicaraan dengan topik ini.
Juga,
kami ingin menyebutkan sesuatu untuk membantu kalian lebih memahami.
Mereka mungkin berkata, "Setiap orang adalah seorang wali," atau,
"Setiap mu'min pastilah seorang wali." Siapakah yang merupakan wali
Allah? Dalam hadits, dikatakan bahwa seseorang mungkin bangkrut akibat
perbuatan buruknya meskipun ia salat dan puasa. Jadi kita perlu
menetapkan apa yang dimaksud dengan apa yang dimaksud dengan buku
terbaik atau paling banyak dibaca setelah Al-Qur'an, dari buku sihah
wali. Kitab Hadist Imam Muhammad Ismail Bukhari (ra), atai biasa
disebut Sahih al-Bukhari adalh buku yang terbanyak dibaca. Setiap hadits
yang ia temukan dan ia tulis, pertama ia memverifikasi hadit itu, ia
tidak akan menulis hadits dibukunya sampai ia salat istikhara, bahkan
jika perlu ia akan melakukan perjalanan ratusan kilometer untuk
mendapatkan hadits dari seseorang. Lalu ia tidur dan akan mendapatkan
jawabannya melalui mimpi. Proses ini dilakukan oleh semua ulama, Ahl
as-Sunnah
wa 'l-Jama'ah dan bahkan Wahhabi, bahwa ia akan melihat dan bermimpi
Nabi (saw), yang akan mengkonfirmasi tentang hadits tersebut (apakah
shahih atau tidak).
Wajah
Nabi (saw) tidak dapat diserupai oleh setan, maka siapapun yang melihat
Nabi (saw) dalam mimpinya maka dia melihatnya dalam kenyataan! Jadi
apapun yang Nabi (saw) katakan kepada seseorang dalam mimpinya, maka itu
perkataan yang haqq dan orang itu tidak bisa berbohong. Tak seorang
Muslim pun yang melihat Nabi (saw) dan berbohong tentang hal itu, dia
berkata, "Aku melihat Nabi (saw)," meskipun mereka tidak, karena dia
akan merasa buruk.
Seperti
dalam Al-Qur'an, kita melihat bahwa banyak sekali dimana Allah (swt)
mengirimkan mimpi kepada kita. Kita mengatakan "mimpi", tapi untuk para
Nabi itu adalah vision, seperti dalam kasus Sayyidina Nabi Ibrahim (as)
dan Sayyidina Ismail (as), dan sebagainya. Jadi, ketika awliyaullah
melihat sesuatu baik visi atau mimpi, mereka tidak bisa berbohong
tentang itu.Setiap wali memiliki jalan yang berbeda satu sama lain. Ada
124.000 Awliyaullah dan masing-masing memiliki cara yang berbeda, tapi
bagi kami, Mawlana adalah Sultan, Sultan ul-Awliya, dan kami dalam
jalannya, jalan raya, jalan tol yang besar.
Dahulu
salah satu wali, Muhammad al-Talmaysani (q), melihat Nabi (saw) dalam
mimpi. Syaikh Muhammad Telmaysani (q) telah membaca Dala `il khairat
100.000 kali dan kemudian dia melihat Nabi (saw) dalam mimpi itu, dan
mengatakan kepadanya," Yaa Muhammad! Jika Anda membaca salawaat ini,
maka akan menjadi seperti jika Anda membaca Dala `il khairat 800.000
kali!"Salawat apakah itu, itu adalah pembacaan salawt Sayyidina Ahmad
al-Badawi:
هم
صل وسلم وبارك على سيدنا ومولانا محمد شجرة الاصل النورانية, ولمعة القبضة
الرحمانية, وأفضل الخليقة الانسانية, وأ شرف الصورة الجسمانية, ومعدن
الاسرار الربانية, وخزائن العلوم الاصطفائية, صاحب القبضة الاصلية, والبهجة
السنية, والرتبة العلية, من اندرجت النبيون تحت لوائه, فهم منه واليه, وصل
وسلم وبارك عليه وعلى آله وصحبه عدد ماخلقت, ورزقت وأمت وأحييت الى يوم
تبعث من أفنيت, وسلم تسليماكثيرا والحمد لله رب العالمين.
Allahumma
salli wa sallim wa baarik `ala Sayyidina wa Mawlana Muhammadin
shajarati ‘l-aslin nuraaniyyati wa lam`ati ’l-qabdati ‘r-rahmaaniyyati
wa afdali ‘l-khaliqati ‘l-insaaniyyati wa ashrafi ‘s-surati
‘l-jismaaniyyati wa m`adini ‘l-asraari ‘r-rabbaniyyati wa khazaaini
‘l-`ulumi ’l-istifaaiyyati, saahibi ‘l-qabdati ‘l-asliyya wa ‘l-bahjati
‘s-saniyya wa ‘r-rutbatil `aliyya, manin darajati ‘n-nabiyyuna tahtali
waaihi, fahum minhu wa ilayhi, wa salli wa sallim wa baarik `alayhi wa
`ala aalihi wa sahbihi `adada maa khalaqta wa razaqta wa amatta wa
ahyayta ilaa yawmi tab`athu man afnayta wa sallim tasliman katsira wa
‘l-hamdulillahi rabbi 'l-`alamin.
Ketika
kita membacanya sekarang karena itu diberikan kepada Muhammad
al-Talmaysani (ra), dan seolah-olah kita telah membaca Dala `il khairat
sebanyak 100.000 kali. Dalil ini dari Sayyidina `Ali (r) dan ini adalah
dalam buku Nahj al-Mutaqqeen," dan ia mengatakan, karena mereka adalah
awliyaullah dan didukung oleh apa yang Nabi (saw) katakan kepada mereka,
karena mereka melihat dengan bermimpi Nabi (saw) itu berarti mereka
melihat dia dan itu kebenaran karena Setan tidak bisa menyerupai Nabi
saw. Hadits yang disebutkan itu adalah yaraani, "Kau akan melihat Aku."
Imam Suyuti (ra) berkata, "Itu berarti Anda akan dapt melihat Nabi (saw)
di dunya ini. Ini tidak mengacu pada akhirat, karena semua orang akan
melihat Nabi (saw) di akhirat. "
Juga,
jika Anda membaca bahwa salawaat ini tiga kali sehari dan seratus kali
pada hari Jumat, maka akan seperti jika Anda telah melakukan salawatnya
semua manusia yang telah diciptakan sejak zaman Nabi Adam as sampai
hari kiamat! Berapa banyak manusia yang telah diciptakan? Seberapa besar
umat dari Nabi (saw)? Dalam satu mimpi atau vision, Grandsyekh
`AbdAllah al-Fa'iz ad-Daghestani (q) berkata bahwa Nabi (saw) berkata
kepadanya," Umatku adalah sebanyak 400 miliar orang. " Itu adalah umat
an-Nabi (saw)! Pada abad ini adalah 1,5 miliar. Jika Anda menambahkan
mereka semua, dari saat Sayyidina Adam (as) sampai hari ini, ada 400
miliar! Ada sebuah hadits tentang hal itu dimana Nabi (saw) berkata,
"umat saya adalah 70.000 kali 70.000 kali 70.000," yang hampir 400
miliar, bertepatan dengan apa yang Grandsyekh Abdullah Faiz (q) katakan.
Jadi
jika Anda membaca salawaat itu, maka (pahala) adalah sejumlah umat yang
telah diciptakan, yaitu 400 miliar manusia, seperti Sayyidina `Ali (ra)
berkata," Hal ini adalah jumlah dari semua ciptaan, termasuk jumlah
non-Muslim , dari zaman Adam (as). Ini adalah umlah yang sangat besar!
Yang mengucapkan salawat ini tiga kali sehari dan seratus kali pada hari
Jumuat maka dia akan dibangkitkan di hari kiamat bersama dengan Nabi
(saw), yang akan mengambil tangannya dan membawanya ke tempatnya
disurga!
Saya
ingin mengetahui sejak lama, karena Grandsyekh Abdullah (q) dan Mawlana
Syekh Nazim (q) memerintahkan kami untuk membaca salawaat: `ala
ashraf al-'alamina Sayyidina Muhammad (saw) salawaat,` ala
akmalil-`alamina Sayyidina Muhammad (saw) salawaat, `ala afdal'il-`
alamina Sayyidina Muhammad (saw) salawaat. Dan
saya mencarinya melalui begitu banyak buku dan tidak pernah menemukan
hadits Sayyidina `Ali (ra) sampai saya menemukannya dibuku Nahj
al-Mutaqqin:
Salawaatullaahi
wa malaa'ikatihi wa anbiyaaihi wa rusulihi wa jami `i khalqihi` alaa
Muhammad wa `alaa aali Muhammad` alaihi wa `alayhimu 's-salaam wa
rahmatullaahi wa barakatuh.
Berkat
Allah SWT, Malaikat-Nya, para Nabi-Nya, dari Rasul-Nya, dan Penciptaan
semua yang ada atas Muhammad dan keluarga Muhammad, semoga Damai dan
rahmat Allah SWT dan Berkat-Nya ditanggungkan atasnya dan atas mereka.
Itu
adalah bagian dari salawaat yang disebut Mawlana dan dikatakan kepada
kami untuk membaca sawalat ini setiap hari atau setelah setiap salat,
karena ini memungkinkan kita untuk mengambil tangan Nabi (saw), yang
akan membawa kita ke tempat kita di surga! Saya tidak akan mengatakan
lebih dari ini sekarang, seperti Syaikh Muhammad tidak ingin berpanjang
lebar dan orang akan menjadi lelah. Jadi kita akan melanjutkan besok.
Saya akan membaca sebuah hadits sebelum kita akhiri:
روى
الإمام أحمد في صحيحه عن أم المؤمنين السيدة عائشة رضي الله تعالى عنها أن
رسول الله قال: "إنه خلق كل إنسان من بني آدم على ستين وثلاثمائة مفصل فمن
كبر الله وحمد الله وسبح الله واستغفر الله وعزل حجرا من طريق الناس أو
شوكة أو عظما عن طريق الناس وأمر بالمعروف ونهى عن منكر عدد تلك الستين
والثلاثمائة سلامي فإنه يمشي يومئذ وقد زحزح عن النار "مسلم
'A'isha
melaporkan bahwa Rasulullah utusan Allah (semoga damai besertanya)
mengatakan: Setiap orang dari anak-anak Adam telah diciptakan dengan 360
sendi, jadi dia yang berdzikir dengan kemuliaan Allah, memuji Allah,
demikianlah firmanNya, Allah adalah Satu, memuliakan Allah, dan mencari
pengampunan dari Allah, dan jika kita menyingkirkan batu, atau duri dari
jalan, dan memerintahkan apa yang baik dan melarang dari kejahatan,
maka dengan sedekah dzikir untuk setiap sendi dengan jumlah 360 (sendi)
maka dengan itu telah dihapus dirinya dari api neraka. (Sahih Muslim,
Buku 005, Nomor 2199)
Wa min Allahi 't-tawfeeq, bi hurmati' l-Habeeb, bi hurmati 'l-Fatihah.
© Copyright 2012 Sufilive. All rights reserved. This transcript is protected
by international copyright law. Please attribute Sufilive when sharing it. JazakAllahu khayr.
by international copyright law. Please attribute Sufilive when sharing it. JazakAllahu khayr.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar